Terima Kasih
Harapan itu dapat membawa kesenangan sekaligus kesedihan. Namun akan selalu dibutuhkan untuk tetap bertahan hidup. Seperti saat itu, ketika matahari bersinar dengan terangnya seolah sedang merasa bahagia. Aku berjalan diiringi dengan senandung lagu yang sejujurnya tak memiliki judul. Aku berjalan di koridor itu, melewati beberapa perawat dan pasien, menuju kamar teman sahabatku berada. Setelah mengetuk dua kali, aku membuka pintu dan mendapatinya sedang duduk santai di atas ranjang, “Hai, coba tebak aku bawa apa,” sembari menahan tawa aku menatap wajahnya yang sedang berpikir.” Hening. Rasa tertawaku telah hilang, tergantikan oleh kesal karena ia tak kunjung menjawab, “Jangan berpikir terlalu lama, jawab saja.” Berbanding terbalik dengan raut wajahku yang kelas, gadis berpotongan rambut cepak itu mengeluarkan suara tawanya, “Hahaha…suara kau saat marah sangat lucu, aku tak bosan mendengarnya.” Rasanya memang sulit untuk mempertahankan kekesalanku ketika melihat wajahnya yang ceria, “Te