Memilih Jalannya

Sejauh yang dapat kuingat, kedua orang tuaku selalu berusaha memberikan kasih sayangnya dan menginginkan yang terbaik untukku. Tentu saja rasanya menyenangkan, mendapat perhatian yang membuat diri terasa hangat oleh kasih sayang, dapat saling berkomunikasi hingga tertawa, atau sekadar berkumpul bersama di ruang keluarga.

Memang diriku saja yang tak tahu diri, sering sekali menyia-nyiakan hal berharga. Tak jarang aku menjadi anak nakal, tak mendengarkan perkataan ayah, menolak saat ibu meminta tolong. Lebih mengejutkannya lagi, aku dapat menaikkan nada suaraku kepada mereka.

Tentu saja tak lama setelah itu rasa bersalah akan menyerang tanpa ampun. Aku menyadari semua itu, bahwa tindakanku tidaklah benar. Namun, terkadang tubuh bergerak lebih cepat dari pikiran, membuatku kesusahan untuk mengontrolnya.

Entah sudah berapa kali aku beradu mulut dengan keduanya, tetapi setelah kejadian itu mereka akan kembali memaafkanku, mereka masih menyayangiku seolah kasih sayang itu tak memiliki batasan.

Aku selalu merenung di kamar, dengan cepat aku dapat mengakui bahwa diriku adalah anak yang nakal, mau seenaknya sendiri, dan seringkali membangkang.

Namun, sebagian dari diriku seolah tak mau kalah, ia terus mengatakan bahwa diri ini pun lelah dengan ekspektasi dari mereka, rasanya menyesakkan ketika mereka memasang standar dan aku perlu memenuhinya.

Karena jika tidak, mereka akan mulai merasa telah gagal menjadi seorang orang tua. Ingin rasanya berteriak, bukan dengan niat membangkang. Hanya memiliki niat untuk menyatakan, untuk memberitahu seberapa lelahnya diri ini.

Aku pun tidak lah sempurna, juga tidak sekuat itu. Terkadang aku ingin berkata bahwa aku sangat berterima kasih atas segala kerja keras mereka agar aku dapat hidup dengan nyaman.

Namun sekali saja, aku ingin dibebaskan dari semua ekspektasi itu, ingin menjadi diri sebagaimana diri ini menginginkan. Diri yang akan sering jatuh dan terluka, menangis dan berputus asa, hingga akhirnya kembali kuat dan bangkit.

Mungkin sekali saja, biarkan aku yang memilih jalannya.

Komentar