Hari Kasih Sayang



Tanggal 14 Februari adalah hari valentine, hari dimana seseorang merayakan kasih sayang. Tak hanya kepada pasangan, bisa juga dari orang tua ke anak, atau bahkan ke sesama teman. Aku yang bodoh untuk mengungkapkan kasih sayang dan mulutku yang tak bisa diandalkan karena tak bisa mengeluarkan suara merasa hari tersebut adalah hari yang sangat tepat untuk menunjukkan kasih sayangku.

Maka dari itu sehari sebelumnya aku membuat berbagai macam jenis cokelat untuk kubagikan, mulai dari cokelat batangan biasa hingga cokelat yang sudah ku kreasi sedemikian rupa. Aku bahkan membungkusnya dengan berbagai bentuk, dari yang terkesan biasa saja hingga sangat imut sampai aku sendiri merasa sayang untuk membuka dan memakan isinya.

Semua persiapan telah selesai, aku memandang semua karyaku dengan puas karena telah mengerahkan segala kemampuan. Pada hari yang ditunggu aku berkeliling menemui berbagai macam orang, mereka menerimanya dengan ekspresi yang kusuka, ada yang terkejut, tersenyum, tertawa, bahkan ada pula yang menangis.

Aku terus merasakan kebahagiaan saat memberikannya. Sampai pada satu orang, ia menolak cokelat pemberianku, aku yang kebingungan tetap menyodorkannya dengan harapan dia mau menerima. Namun ia tetap menolak dan malah berkata, “Aku tak bisa menerimanya, aku tak bisa membalasnya.”

Aku terdiam memandang cokelat yang ia tinggalkan itu dan menyadari kebodohan yang telah kuperbuat, dia mungkin tak mengira yang kuberikan adalah cokelat pertemanan, memang tak ada tulisan apa pun disana.

Pada hari valentine selanjutnya, aku kembali membuat berbagai macam cokelat dengan bungkus yang juga berbagai, kali ini aku menambahkan kertas yang bertuliskan ‘cokelat pertemanan’ agar maksudku tersampaikan dengan jelas, aku tak ingin mengulang kebodohan yang sama.

Aku kembali membagikannya kepada orang-orang, mereka semua menerimanya dengan ekspresi yang kusuka. Namun, lagi-lagi seseorang itu menolaknya, padahal sudah kutunjukkan kalimat ‘cokelat pertemanan’, tetap saja ia tolak.

Aku tak menyerah, di hari valentine selanjutnya aku membuat cokelat kembali. Ketika ia tolak, aku akan kembali mencari kesalahanku dan memperbaikinya. Hal itu terus kulakukan hingga bertahun-tahun.

Hingga akhirnya aku menyadari suatu hal yang sebenarnya sangat mudah untuk dimengerti.

Oh, ternyata seseorang yang tak bisa menerima kasih sayangku adalah diriku sendiri.


Komentar