Ku Harap Kau Pulang
Aku telah kehilangan
seseorang yang selama ini kukira tak berharga. Telah kucari dia kemana-mana,
mulai dari tempat teramai di dunia dimana seseorang bisa saja tak menyadari
telah berpapasan dengan orang yang sangat dikenalnya hingga ke tempat yang
sangat sunyi dimana suara detak jantung pun akan terdengar dengan jelas.
Aku telah mencari
kemana-mana dan gagal menemukannya, maka dari itu aku membuat surat terbuka ini
dengan harapan dia membacanya dari suatu tempat dan memiliki keinginan untuk
kembali, kuharap pula ia mau memaafkan diri ini, kembali berada di sisi dan
memaklumi segala kebodohan yang telah dan akan kubuat.
Apakah seharusnya aku mengatakan
ini adalah surat di awal? Jika iya, bahkan menulis surat saja aku telah
melakukan kesalahan. Namun, kuharap kau tahu bahwa aku tidaklah sempurna, aku
sama seperti manusia lainnya yang juga sering melakukan kesalahan, aku sangat
menyadari kesalahanku dan bermaksud untuk meminta maaf.
Tak bisakah aku diberi
kesempatan untuk memperlakukanmu dengan lebih baik?
Apakah aku telah menjadi
seburuk itu hingga kau pergi?
Jika kau pergi, lalu
siapa yang akan mengisi tubuh ini?
Raga ini telah kosong
ditinggalkan, tak terurus. Aku bahkan kebingungan bagaimana bisa raga kosong
ini dapat tetap hidup, padahal telah ditinggal oleh jati dirinya. Kau. Namun
disinilah aku, menulis surat terbuka ini dengan harapan kau kembali.
Kau dapat pergi sejauh
yang kau mau, berkelana ke berbagai tempat yang kau kehendaki. Sejujurnya terserah
saja, tetapi kumohon satu hal. Tolong untuk ingat bahwa kau pun punya rumah,
yang walaupun tidak sempurna tetapi tetap rumah yang sudah kau huni sejak dulu.
Ku harap kau ingat untuk pulang.
-Seseorang yang telah kehilangan jati dirinya
Komentar
Posting Komentar