The Vampire's Family


"Welcome to the vampire family!

Ah, pembantu baru sudah datang. Aku berdiri di samping mama untuk menyambut wanita yang akan menjadi pembantu baru kami, aku hanya memperhatikan ketika ia bertukar sapa dan berbincang dengan kedua orang tuaku. Aku anak baik dan mama sudah mengajarkanku bagaimana aku harus bersikap di hadapan pembantu kami.

Tidak lama kemudian wanita itu menghampiriku, senyumnya lebar sekali ketika ia berjongkok agar bisa sejajar denganku. "Halo, aku yang akan menemanimu bermain mulai hari ini, salam kenal ya," Aku membalasnya dengan anggukan dan juga senyum lebar, kata mama orang dewasa akan senang jika aku tersenyum hingga memperlihatkan deretan gigi, aku membiarkannya mengelus kepalaku hingga akhirnya mama membawa pembantu baru kami berjalan-jalan.

Aku tidak ikut bersama mereka, itu tugas mama untuk membawa pembantu berkeliling ke tempat yang akan mereka urus. Papa dan kakak telah kembali ke ruangannya sendiri, aku pun berjalan kembali ke ruang bermain. Aku penasaran kapan pembantu itu akan menemaniku bermain, mungkin setelah ia selesai membereskan barangnya, mama bilang di hari pertama mereka akan lebih fokus pada diri sendiri agar esoknya mereka siap melayani kami, karena itu sebagai anak baik aku bersabar dan bermain sendirian.

Benar saja esoknya ia menghampiriku di ruang bermain, "Halo, sedang bermain apa?" dengan gembira aku mengacungkan peralatan masakku, "Kakak jadi pelanggan ya," aku melihatnya tertawa sembari duduk di hadapanku yang sedang sibuk membalik-balik balok yang kujadikan daging. Aku yang tidak banyak bersuara sepertinya mengundang ia untuk bertanya.

"Hey, aku penasaran kenapa kalian menyambutku dengan mengatakan keluarga vampir," pertanyaan pertama, aku bisa menjawabnya bahkan tanpa harus memandangnya, "Kata mama tidak banyak pembantu yang betah disini sehingga kami harus terus berganti orang, jadi mama berkata kalo kita menyambutnya seperti itu mungkin orang akan betah." Aku dapat mendengarnya tertawa kecil, mungkin karena jawabanku terdengar lucu jadi aku biarkan saja.

Dia mengajukan pertanyaan lagi, "Kalau begitu apa kau percaya bahwa vampir itu ada?" Ini pun sudah mama ajarkan, "Percaya, katanya kalo ketemu bisa bikin orang teriak," lagi-lagi ia tertawa dan kembali bertanya, benar kata mama mereka pasti akan banyak bertanya, "Kau pernah melihatnya?" Sebelum menjawab aku memberikan piring berisi balok yang telah selesai kumasak, dengan senang hati ia menerima dan pura-pura menikmatinya.

"Belum, tapi kata mama ada di ruang bawah tanah sini," kali ini ia hanya diam, aku heran karena tidak mendengar suara tawanya padahal sedari tadi ia tertawa mendengar jawabanku. Aku menatapnya kebingungan, tetapi tak lama kemudian ia kembali tertawa dan lanjut menikmati masakanku, setelah itu tak ada lagi pertanyaan, aku merasa senang karena dapat menjawab semua pertanyaan yang diberikan, aku anak baik yang sudah diajarkan mama bagaimana harus bersikap.

Namun, esoknya aku tidak melihat pembantu baru kami, tetapi aku menemukan papa dan mama, wajah papa terlihat kebingungan hingga ia memijit kepalanya sendiri, "Kenapa manusia penuh dengan keingintahuan, bahkan belum ada tiga hari ia telah berani masuk ke dalam ruang bawah tanah." Disampingnya aku dapat melihat mama sedang memegang pundak papa dengan tenang, "Kabar baiknya bahan makanan kita bertambah, kan?"

Dengan tetap berdiri di depan pintu, aku dapat mendengar helaan napas papa yang berkata bahwa besok akan ada pembantu baru, saat mereka keluar mama berhenti sejenak untuk memandangku, "Anak baik," ia mengelus puncak kepalaku sembari berjalan pergi.

Seperti apa yang telah papa sebutkan, pembantu baru kembali datang, kali ini pun aku akan menjadi anak baik karena mama telah mengajarkan bagaimana aku harus bersikap di hadapan pembantu kami.

"Welcome to the vampire family!"

Komentar